Pages

31 August 2008

Yeah I'm The Ideal =))

Setelah "test the water" maka saya telah putuskan mengurungkan niat saya untuk me-review "primbon" yang saya sebut-sebut di post sebelumnya. Jangankan me-review, untuk menuliskan judulnya saja saya enggan. Kemungkinan besar Anda akan langsung meludahi layar monitor desktop, laptop, atau hp Anda sesaat setelah membaca judul "primbon" tersebut sweat. Yah mungkin jalur grilya menjadi pilihan saya dalam menyebarkan virus akal budi yang satu itu.

Mungkin akan saya beri sedikit gambaran saja ya. Dalam perpustakaan maya (bukan maia) pribadi saya, buku tersebut termasuk ke dalam kategori Venusian-Art dan tergolong buku "baik-baik". Pengetahuan di dalamnya cenderung berada pada tataran wisdom walaupun knowledge-nya juga ada. Yah seperti yang Anda ketahui hidup haruslah berimbang selain membaca buku yang "baik-baik" saya juga tidak alergi dengan buku yang tergolong "evil-evil"evil, karena kebaikan dapat datang dari mana saja termasuk dari (maaf sebelumnya bila agak kasar) mulut kucing sekalipun tongue.

Masih berkaitan dengan nasib "primbon" tersebut di atas, pada post kali ini saya ingin mengajak Anda meribetkan sedikit tentang pengaruh judul terhadap persepsi terhadap sebuah buku secara umum, dan di Indonesia khususnya. Jadi pada intinya adalah don't judge a book by its title.

Mungkin sebagian dari kita sudah familiar dengan buku-buku terbitan over seas yang berbahasa Inggris. Bukannya saya menguderestimatekan penulis dalam negeri tapi terus terang selera membaca saya sering kali terpuaskan oleh buku-buku luar tersebut. Saya yakin banyak penulis Indonesia yang juga berkualitas tetapi mungkin memang akses dan jaringgannya belum selancar di luar sana.

Salah satu ragam buku yang saya gemari adalah serial buku panduan (how-to) yang memiliki judu-judul unik dan cenderung eksentrik. Let's say seri "(whatever) for Dummies", "(whatever) Hack", "(whatever) The Missing Manuals", "(whatever) for The Evil Genius" dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini salah satu seri yang akan saya bahas agak lebih panjang adalah "The Complete Idiot's Guide to (whatever)".

Jika Anda berkesempatan menyaksikan film "The 40 Year Old Virgin" dan mencermatinya, seri The Complete Idiot's Guide to (whatever) sempat muncul di salah satu scene-nya. Seri yang muncul dalam film tersebuh adalah "The Complete Idiot's Guide to Tantric Sex". Buku macam apa yang muncul di benak Anda ketika membaca/ mendengar sebuah buku dengan judul seperti itu? Saya pribadi, yang ada di benak saya adalah sebuah buku yang akan menerangkan kepada saya secara lengkap tentang Tantric Sex dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh awam dan pemula bahkan untuk idiot sekalipun. Bagaimana apakah Anda setuju dengan pendapat saya [yah setuju aja dah biar cepet].

Seiring dengan derasnya arus informasi, motif bisnis dan adanya peluang bahwasannya tidak semua orang Indonesia mampu membaca tulisan berbahasa Inggris (atau setidaknya belum lancar) maka terbitlah seri "The Complete Idiot's Guide to (whatever)" versi tarjamah Indonesia. Nah yang saya tidak habis pikir mengapa judulnya juga dialihbahasakan, eh... bukan deng biggrin maaf saya salah, judulnya tidak di alih bahasakan, tetapi diganti lebih tepatnya. Judul versi bahasa Indonesianya menjadi The Complete Ideal's Guide to (whatever).

Nah sekarang saya tanya kembali, buku macam apa yang terbersit di benak Anda ketika mendengar/ membaca The Complete Ideal's Guide to MBA (salah satu seri yang telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia yang saya ketahui sejauh ini). Bagi saya pribadi yang terbersit itu adalah sebuah buku yang akan menerangkan secara lengkap tentang MBA dengan pendekatan untuk orang-orang ideal, yah seperti suami ideal, pacar ideal, mertua ideal, anak ideal yah pokoknya yang ideal lah dan pastinya hanya ada di dunia ide dan nggak ada di dunia nyata. Jadi karena saya bukan seorang yang tergolong ideal saya tidak patut dan layak membaca buku tersebut. He..he... agak berlebihan ya tapi kurang lebih memang seperti itu.

Dibodo-bodoin.

He..he.. yah memang bila saya sedang bercanda dengan orang yang sudah dekat, terbilang agak kasar, kata-kata "Dodol", "Geblek", "Idiot" terkadang suka nyelonong aja nggak pake permisi. Yah tapi seiring bertambahnya uban umur dan dalam upaya untuk menjadi ideal tongue maka saya pun sudah mengurangi penggunaan kata-kata tersebut. Tapi saya cukup fair dalam bermain, saya sendiri juga tidak keberatan di bilang "Dodol", "Geblek", "Idiot" oleh kawan dekat bahkan oleh orang yang baru bertemu sekalipun, karena saya pikir toh sepertinya saya memang seperti itu biggrin. Semakin hari saya merasa semakin bodoh saja, semakin banyak yang saya baca atau ketahui malah membuat saya semakin merasa bodoh dan semakin penasaran. Selain itu mungkin juga karena sedikit banyak saya telah dapat melebur ego dalam diri ini, dalam artian mengendalikannya, yah bila hanya dibodo-bodoin terus terang sudah tidak menggangu ego saya lagi. Santaicool1.

Idiot= Ideal ?

Lalu sekarang mengapa judul buku itu diganti ? Apakah saya yang sudah kurang update dan ternyata sekarang memang idiot sama arti dan maknanya dengan ideal. Apakah ada motifasi bisnis? atau mungkin ini juga terkait dengan konspirasi global? Berhubung saya sedang enggan berteori konspirasi bagi pembaca yang tau (atau sekedar sok tau juga tidak apa-apa lah) boleh dong beri saya sedikit pencerahan yan berharga biggrin.

PS:
Nah disini saya akan menunjukan kepada Anda sekalian cover dari masing-masing versi.

ideals idiots
Nah bagi Anda yang sudah ndak percaya lagi sama gambar-gambar yang saya sajikan sweat (berhubung beberapa orang telah mencium keusilan saya dalam mengolah gambar sehingga mengacaukan persepsi liar) silakan diperiksa pada sumber masing-masing buku tersebut (click saja pada masing-masing gambar).


Apaan? don't judge books by it's title, curhat colongan nih? ha..ha..(baca lebih lanjut...)

27 August 2008

Usin' My Right to Answer

Post kali ini merupakan jawaban atas tulisan Saudara Rae yang dimuat dalam blognya berupa sebuah post. Post ini menjadi penting bagi saya guna meluruskan beberapa hal yang bengkok di dalam tulisan Saudara Rae tersebut. Berikut ini akan di sertakan beberapa kutipan obrolan saya dengan beberapa orang melalui yahoo messenger yang sebenarnya saya sendiri agak merasa kurang nyaman, yah tetapi apa boleh buat saya pikir bagus juga untuk membalas posting Si Rae tersebut dengan setimpal (bahkan lebih evil) kidding tongue.

.....
jeng-anu: iya lah
ja: apalg gw ud pnh cerai pula
ja: ga banget d buat maen"

bujang-uban: ya sejak awal gw pikir emang harus langsung masuk ke chapter keluarga, trus liat apakah bisa masuk, kalo enggak ya coba dulu apa masih bisa diperjuangkan kalo enggak yah udah mungkin bukan jodoh begitu kira"
ja: iyaaaaaa
ja: gw juga setuju banget ama lo mon
ja: sukaaaaaaaaaaa
bu: he..he.. tepok tangan dong :">

ja: plok plok plok
.....
another satisfied customer evileyebrows
.....
bu: kalo menurut gw gini ndoro, iya bener nikah itu untuk menenangkan, dan sterusny-dan seterusnya tapi itu kan tataran mikro
bu: termasuk penyaluran kebutuhan sexual ya
bu: tapi kan lo juga harus inget bakal ada anak disitu kan
bu: nah anak" kita itu yg bakal ngebentuk masyarakat
berikutnya trus melebar sampai jadilah sebuah negara
bu: nah gw nggak mau sembarangan milih istri yg bakal ngedidik anak gw dong
ndoro-abdi-dalem: SATUJU...
nad: yah jwban gw sama ma lo..
nad: idem..

.....
always work biggrin
.....
bu: nah jadi kesimpulan gw jendral sudirman, imam bonjol, diponegoro bukan berjuang untuk "indonesia" tapi untuk nilai" yang dia anggap bener dan pengen dia pertahain biar anak cucunya tetep terpelihara sam nilai" itu
bu: giman menurut lo?
pemuda-penuh-pesona: Betul bgt!
ppp: Perang tuh bukan cm unt pertahanin petak tanah,tapi lbh dr itu.Bwt pertahanin ideologi
.....
make your own conclusion cool1

Rae you'r not alone.

Perlu saya perjelas di awal, bahwasannya beberapa kutipan chat tersebut telah mengalami proses pengeditan. Proses pengeditan di sini tidak bermaksud merubah substansi isi pembicaraan, melainkan hanya untuk melindungi identitas orang yang bersangkutan dan juga untuk mempermudah Anda untuk membacaya. Mungkin sebagian dari kita tahu bahwa terkadang ketika chat berlangsung acap kali terjadi delay (baik yang disebabkan kecepatan jaringan internet maupun kecepatan prosesor otak pihak-pihak yang terlibat ) sehingga topik pembicaraan terkadang berlompatan maju mundur. Oke saya akan coba perkenalkan kepada Anda siapa-siapa saja yang ber-chat-ria bersama saya (bujang-uban) di atas tersebut.

Kutipan pertama, saya bersama seorang janda muda tanpa anak. Chat tersebut terjadi lebih-kurang tiga bulan lalu. Saat itu kami tengah membahas "konsep pacaran" yang efektif efisien dan tidak menghamburkan sumberdaya baik berupa materi, waktu, emosi, perasaan dan lain sebagainya.

Kutipan kedua, saya bersama rekan saat menyadap ilmu di strata satu, dan sekarang beliau tengah menyadap ilmu para Mafia Brekele Barkley guna mendapat strata yang lebih tinggi sehingga dimungkinkan untuk naik kasta di kerajaan tempat ia mengabdi sekarang. Chat ini juga terjadi kurang lebih tiga bulan lalu. Saat itu kami tengah membahas "Kajian Makro-Mikro Pembangunan Lintas Sektroral Dalam Rangka Mencari Pendamping Hidup".

Kutipan ketiga, saya bersama seorang pemuda revolusioner, anti kemapanan, dan gandrung akan musik rage against the machine. Seorang pemuda kritis (liat aja selang infus masih nempel di tangan biggrin) yang terkadang juga memberi saya inspirasi (dan yang terpenting suplay temen-temen ce nya untuk saya gombalin di ym kiss). Ternyata chat ini juga terjadi tiga bulan lalu (tiga bulan lalu koq gw cerewet amat ya sweat). Saat itu kami tengah mencibir demokrasi dan menyimpulkan bahwa semangat nasionalisme itu isapan jempol kaki belaka.

Pada bagian ini saya hanya ingin menenangkan hati Saudara Rae bahwasannya bukan Anda sendiri saja yang kerap kali mengamini ide-ide ndak jelas saya itu, jadi tenang saja cowboy.

Confronter Answers

Pada bagian ini saya akan mengutip tulisan saudara Rae dan langsung menjawabnya point per point sehingga saya harap akan menjadi jelas segala sesuatunya.
dalam sebuah diskusi yang penuh dengan jungkir balik, tipu muslihat, metafora, dan tanda tanya besar (ditambah kapasitas otak gue yang nggak bisa maksimal mengolah data karena lagi flu berat), temon memberikan "nasehat" kepada juniornya ini tentang pernikahan (umur emang mempengaruhi orang untuk menjadi dominan dalam beberapa bahasan).
Sebelumnya saya mohom maaf bila ternyata Saudara Rae di sana sampai jungkir balik, tertipu oleh muslihat, terkacaukan oleh metafora dan memikul tanda tanya besar. Terus terang saya di sini nyantai-nyantai aja sambil menaikan satu kaki ke sandaran tangan, dengan kondisi yang sudah setengah ngantuk dan sesekali mengayunkan raket nyamuk listrik secara random guna melatih dan menyempurnakan backhand saya he..he... . Dengan kata lain, saya sama sekali tidak sedang mencari persetujuan atau semacamnya. Saya hanya sedang mengajak Anda bertukar pikiran berbagi pengalaman (orang lain tongue) dan mencoba memikirkan solusi yang mungkin untuk beberapa hal tersebut. Saya tidak pernah mengeluarkan jurus-jurus "bantingan logik, emosi dan sedikit perasaan", speak-speak muslihat, "buaian metafora" serta teknik terlarang "membuat penasaran" ninja kecuali kepada ce-ce di ym yang sedang saya bombalin. Nah sekarang coba Saudara Rae pikir apa untungnya saya melakukan hal tersebut terhadap Sudara, itu hanya membuang energi substansi saya yang berhaga saja bukan pirate.

Yah saya akui terkadang umur memang mempengaruhi dominasi diskusi apa lagi yang menyangkut pengalaman. Saya juga pernah mengalami berdiskusi dengan seorang purnawirawan kolonel (tentang tips dan trick mencari istri) yang saya anggap itu bukan diskusi melainkan ceramah dadakan biggrin karena saya cuman bisa manggut-manggut (biar dia seneng) dan sesekali berujar lirih "iya..ya hem....". Tetapi terus terang saat di ceramahi saya pikir saya tidak menemukan pencerahan yang sangat berarti, mungkin hanya studi kasus tambahan saja karena ternyata sang purnawirawan juga pernah mengalami kegagalan dalam berumah tangga.

Saya akui kembali, pengalaman paktis saya tentang relationship memang minim tetapi seperti yang Saudara juga ketahui, walaupun belum akan menikah dalam waktu dekat, saya sudah konsern dengan masalah tersebut sejak lama (mungkin bisa dilhat kembali posting ini dan juga itu). Kerap kali saya melakukan telaah, studi kasus langsung ke sumbernya, mengenerate simulasi model (ceile), dan membaca berbagai "primbon" tentang relationship. Dan mungkin hanya sedikit orang yang tahu bahwa dahulu kala ketika berusia sekitar enam-tujuh tahun saya pernah stress sendiri memikirkan "Ntar gw nikah sama siapaaaa????"lol-roll .
mengutip judul bab dari buku yang baru saja dibaca, dia pun bilang untuk jangan pernah merubah mind-set hanya untuk mengikuti mind-set pasangan lo! yah, kurang lebih begitulah... dan dengan bodohnya gue langsung menyepakati kata-kata itu tanpa memikirkan lebih lanjut implikasinya.
Tentang "primbon" yang saya sarankan kepada Anda itu. Perlu saya luruskan di sini, memang saya baru membaca buku tersebut tetapi untuk yang kesekian kalinya. Saya mendapatkan buku tersebu sekitar satu tahun lalu dan karena ada suatu kasus yang terjadi pada sahabat saya belakangan ini, sehingga saya merasa perlu membuka kembali buku tersebut. Terus terang saat pertama kali membaca buku itu sekitar satu tahun lalu, saya juga merasa skeptis, bahkan ketika baru membaca judulnya saja sudah geuleuh, tetapi setelah saya baca isinya dan sedikit saya renungi ternyata buku tersebut mengandung filosofi yang amat dalam dan berbobot.

Nah disinilah kelemahan Rae, yang saya pikir cukup fatal, dalam melakukan sebuah penilaian (padahal dia sendiri yang bilang di posting sebelumnya yah he..he..), seperti kata pepatah lama garbage in garbage out, sebelum menghakimi sebaikna diklarifikasi segala sesuatunya sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang mendekati sempurna. Oke saya akan mengutip salah satu judul bab yang dimaksud dalam buku tersebut secara verbatim tanpa "kurang lebih begitulah..."
Never Change Your Mind Just to Please a Woman
Silakan anda nilai sendiri apakah kutipan tersebut memiliki subsatansi yang sama dengan "jangan pernah merubah mind-set hanya untuk mengikuti mind-set pasangan lo!". Untuk menyenangkan/ menggirangkan/ menggembirakan saya pikir berbeda dengan mind-set.

Oke agar tidak mengawang saya langsung saja memberikan contoh aplikasi konkrit dari mind-set. Silakan tinjau kembali kutipan chat saya dengan beberapa orang di atas sana, Anda akan dapat mengetahui dan merasakan mind-set saya. Dalam "meng-injek-kan" main-set tersebut kepada orang lain saya tidak pernah berusaha membypas (menerobos) logika, saya selalu melalui jalur logika, walaupun saya tau ada beberapa jalur yang dapat membabalas logika sehingga mind-set kita dapat dengan mudah di adopsi oleh orang lain, tetapi saya pikir itu bukan cara yang baik, karena tujuan saya adalah untuk "membenturkan" mind-set saya dengan mind-set oran lain karena dengan demikian sangat dimungkinkan saya dapat mendapatkan mind-set baru yang lebih baik dengan catatan mind-set baru tersebut dapat melampaui barikade logika yang saya miliki.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, terus terang telah banyak mind-set yang berubah dalam diri saya. Dahulu salah sekarang benar, maupun sebaliknya bukan hal yang istimewa semua karena mindset sangat terkait dengan wawasan dan perspektif.
You should always listen to your woman, and then make your own decision. If you choose to go with your woman's suggestion even when deep in your heart you feel that another decision is more wise, you are, in effect, saying, "I don't trust my own wisdom." You are weakening yourself by telling yourself this. You are weakening your woman's trust in you: why should she trust your wisdom if you don't?

Kutipan salah satu paragraf dalam bab
Never Change Your Mind Just to Please a Woman
Yah mungkin suatu saat saya akan mereview "primbon" yang telah menimbulkan masalah ini. Tetapi sebenarnya saya juga telah mengutip beberapa isi dari "primbon" tersebut di salah satu post yang termasu seri MRBYD (Must Read Before You Die). Sebenarnya saya kurang suka juga sih membahas "primbon" tersebut karena nanti ketauan dong modalnya sweat. Yah tapi tak apalah semoga hubungan antara laki-laki dan perempuan akan menjadi lebih baik lagi ketika kedua belah pihak dapat saling memahami.
Kebajikan berputar sesuai kapasitas; kapasitas bertumbuh melalui persepsi. Karena itu jika kamu ingin memperkaya kebajikanmu, kamu harus memperluas kapasitasmu; dan bila kamu ingin memperluas kapasitasmu kamu harus meningkatkan persepsimu.

Huachu Daoren dalam Kembali ke Asal Refleksi dari TAOyin-yang


PS: *abis baca ulang sms rae kemaren* He..he.. iya ya kepedean amat emang yakin bakal bisa punya anak =)). Begene Re anak pan nggak harus secara biologis kan ada anak secara ideologis, spiritual atau mungkin nanti ada juga anak virtual gitu, segede gantungan konci aja kayak tamagoci kali ya he..he.. Kalo mo yang rada gede ya kayak pelem artificial intelligence-nya spielberg itu loh.

An eye for an eye, a post for a post he..he..(baca lebih lanjut...)

24 August 2008

Personal Anthem

Selama ini saya anggap versi terburuk lagu My Way yang dipopulerkan oleh Frank Sinatra di tahun 1969 adalah versi Sex Pistols. Sangking buruknya sampai-sampai saya tidak pernah sangup mendengarkan My Way versi Sex Pistols sampai habis. Anggapan tersebut terpatahkan sampai saya menghadiri sebuah resepsi pernikahan salah saeorang teman saya ketika sekolah dasar, tadi malam. (Engga sebenernya begene, jadi dia itu anak temennya nyokap gw. Dari sd dah kenal tapi nggak kenal-kenal amat sih, gw kelas A-ncur, dia kelas B-aik jadi semalem gw cuma nemenin nyokap doang gitu) [lah koq jadi curhat silsilah begene] (he..he..)Yak saya kira cukup tentang masalah tersebut sekarang saatnya saya membahas tentang Anthem pribadi saya My Way.


::PERINGATAN::
Sebelum Anda membaca post kali ini lebih jauh, mungkin ada baiknya bila saya memberitahukan kepada Anda terlebih dahulu tentang beberapa hal.
  1. Post kali ini membutuhkan level pembaca seperti tertera pada gambar "This blog's reading level" di pojok kanan atas home page, yaitu unconformist.

  2. Sarat pada point satu tersebut di atas tidak lah mutlak, walaupun Anda bukan atau belum menjadi unconformist tidak menjadi masalah, tetapi setidaknya Anda paham apa yang dimaksud dengan unconformist.

Lagu My Way yang dipopulerkan oleh Frank Sinatra bagi saya merupakan lagu yang cukup dapat menguatkan jiwa dan menggelorakan semangat serta sedikit banyak menggambarkan alur pikiran saya pribadi. Sejatinya lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Prancis dengan esensi yang berbeda dari versi Inggrisnya. Dalam bahasa Prancis lagu ini berkisah tentang hancurnya sebuah ikatan perkawinan karena cinta yang terbunuh oleh rutinitas (he..he.. blom baca The Art of Loving-nya Erich Fromm kale yak? tongue). Sedangkan untuk versi Inggris lagu ini bercerita tentang ketetapan hati seorang laki-laki dalam menjalani hidup walau harus menjadi uncomformist dan dianggap tidak lazim :p.
And now, the end is near;
And so I face the final curtain.
My friend, Ill say it clear,
Ill state my case, of which Im certain.

Ive lived a life thats full.
Ive traveled each and evry highway;
And more, much more than this,
I did it my way.
Terus terang setelah membaca fakta-fakta lagu tersebut, saya lebih suka semangat yang dimiliki Sex Pistols dalam menyanyikan lagu yang di tulis ulang ke dalam bahasa Inggris oleh Paul Anka. Punk sebagai lambang pemberontakan terhadap tatanan kesepakatan tradisional, sebuah bentuk anarkisme dan semangat uncomformist. Akan tetapi tunggu sebentar bila berbicara tentang unconformist saya harus agak sedikit berhati-hati, salah-salah malah hanya berputar-putar dalam lingkaran setan dari sebuah unconformis di suatu tempat dan menjadi conformist di tempat yang lain, apakah itu esensi unconformis?, saya pikir bukan.
Regrets, Ive had a few;
But then again, too few to mention.
I did what I had to do
And saw it through without exemption.

I planned each charted course;
Each careful step along the byway,
But more, much more than this,
I did it my way.
Kembali ke My Way, bila saya perhatikan lagu My Way acap kali dibawakan di acara pernikahan dan wisuda. Ada apakah dengan dua acara tersebut? Disinyalir kedua acara tersebut terkait dengan salah dua dari empat pertanyaan abadi di kala lebaran. Bila Anda menikah dan hanya ingin merasa nyaman serta jauh dari rasa "keresahan sosial" (social anxiety) ketika ditanya dan menjawab pertanyaan abadi itu, dimana letak uncomformist-nya? Bila Anda wisuda dan hanya ingin merasa nyaman sambil menepuk-nepuk dada ketika ditanya dan menjawab pertanyaan abadi itu, dimana letak uncomformistnya?
Yes, there were times, Im sure you knew
When I bit off more than I could chew.
But through it all, when there was doubt,
I ate it up and spit it out.
I faced it all and I stood tall;
And did it my way.

Ive loved, Ive laughed and cried.
Ive had my fill; my share of losing.
And now, as tears subside,
I find it all so amusing.
Punk bukan sekedar scenes, boots, rambut ala mohican, dan menyapa kawan dengan "Oi!". Unconformist bukanlah pembenaran atas kegagalan, "yang penting beda", atau sindrom anti sosial. Inti dari kedua hal tersebut saya pikir adalah "menafikan tradisi, mencari esensi" seperti tagline blog lama Rae (nggak tau dah si Rae ngerti apa kagak apa yang dia tulis he..he..) *langsung kabur ditipuk beton campur lateks sama Rae*. Dan yang harus diwaspadai sekarang adalah ketika semua usaha itu hanya menghadirkan tradisi baru dan esensi pun terlupakan.
To think I did all that;
And may I say - not in a shy way,
No, oh no not me,
I did it my way.

For what is a man, what has he got?
If not himself, then he has naught.
To say the things he truly feels;
And not the words of one who kneels.
The record shows I took the blows -
And did it my way!
Why?, why?, why? and why? Kenapa lulus?, kenapa kerja?, kenapa kawin? (nikah dulu ya), kenapa punya anak? Bila Anda balik bertanya kepada orang yang mengajukan empat pertanyaan Abadi ketika halal-bihalal dengan empat pertanyaan WHY tersebut, saya hanya dapat berkata "Resiko Tanggung Sendiri!!" he.. he.. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan di luar daerah nyaman atau bahkan di luar daerah kewarasan kebanyakan orang, pertanyaan esensi dan paling enak dijawab dengan jawaban esensi pula seperti: "Memang harus begitu, karena semua orang begitu, sudah jalani saja atau kamu akan dianggap gagal, tidak membanggakan dan membahagiakan orang tua, dan mungkin juga dianggap gila"

PS: Tolong perhatikan penggunaan kata "bahagia", jangan-jangan secara sengaja ataupun tidak Anda telah mencampuradukan dengan kata "senang"/ "girang"/ "gembira" [lah kayak om, tante dan keponakannya dong evil] (hus! biggrin) atau kalimat "just for fun".
Satu hal lagi berhati-hatilah dengan "bangga", karena salah-salah dapat menyeret Anda ke neraka (katanya) sweat.

My Way-My Way.. Bus Way kale ??(baca lebih lanjut...)

18 August 2008

Ad of This Blog


Berhubung saya dikenakan wajib posting maka saya memutuskan untuk memposting salah satu iklan layanan masyarakat ini ya he..he.. Sebuah banner (bener nih banner??) dengan spesifikasi SDLQ (Super Duper Low Quality) picture, format widescreen ratio yang amat mempesona sekali buka he..he... Nah bila Anda terdaftar kedalam TFC (Temon's Fans Club) maka diwajibkan utnuk memasang banner ini dengan benar (tanpa diperkecil dan menyertakan link) di blog Anda, profile berbagai situs jejaring sosial atau bahkan kaos dalam Anda juga sekalian lol-roll.

PS: Bila Anda anggota TFC yang tersertifikasi, maka Anda tidak akan mengalami kesulitan teknis dalam memasang banner tersebut, mungkin hanya akan mengalami sedikit depresi ringan, itu sih normal lah.

PSS:
Segala bentuk kenarsisan ini (serta berbagai derivatnya) di tularkan oleh Anan cool1.

15 August 2008

Let's Sing A Song

Pagi-pagi dah dikagetkan oleh dashboard blogger yang berubah layout, sepertinya blogger nggak terima saya mengganti foto profile semalem, langsung deh nggak mo kalah (promosi foto baru terselubung cool1).

Hem.. ya dah hari jumat lagi ya tapi koq yang saya tunggu-tunggu blom tiba juga ya hem... sepertinya harus bersabar (sebelum kita ambil tindakan yang lebih agresip* ya he..he..). Nah karena Rae dan Nda akhir-akhir ini pada suka post lirik lagu saya juga nggak mau ketinggalan trend dong, sekaligus membumikan salah satu falsafah hidup saya yang amat mulia sekali gitu loch "I'm Support Whatever is TRENDY!!" he..he.. maka dari itu post kali ini hanya akan berisi sebuah lirik lagu disertai sedikit omelan saya sendiri he.he.. biggrin. Silakan Anda skip dan sudahi sampai di sini membaca post kali ini bila merasa ada hal lain yang lebih penting, tapi pastikan Anda tidak akan menyesal nanti evileyebrows.


Lirik yang akan saya tulis adalah sebuah lagu dari Tompi, salah seorang musisi faforit saya juga. Dikarenakan saya tidak terlalu paham tentang PPLYBU (Prinsip Penulisan Lirk yang Berlaku Umum), maka untuk mendapatkan lirik lagu tersebut yah biasalah googling he.he... Tapi saya kecewa sebagian besar situs yang katanya mengandung lirik lagu ini ternyata tidak memberikan saya kepuasan atas kelengkapan lagu tersebut. Sampai pada suatu saat saya tiba di situs ini walaupun hanya sebuah komentar ternyata beliau (kalo nggak salah jeng Feera namanya yah) dapat menghilangkan dahaga akan kelengkapan lirik lagu yang saya cari itu (lebay) sweat. Nah bila Anda termasuk yang sedikit kuper, dan tidak pernah mendengan lagu tersebut silakan langsung klik lingnya karena di sana juga tersedia fasilitas audio streaming lagu tersebut (dan kayaknya jg bisa di download ya he..he..) okay kita muai saja.

Selalu DenganMu
by Tompi

Adakah waktu yang tak berbatas
Untukku merasa bahagia
Saat-saat aku jatuh cinta
Saat ku terbang jauh ke sana

reff:
Selalu denganMu
Kasihku selamanya
Selalu denganMu
Cintaku bersama

Kaulah matahari dalam hidupku
Dan Kaulah cahaya bulan di malamku
HadirMu selalu akan ku tunggu
CintaMu selalu akan ku rindu

repeat reff

Tahukah Kau diriku
Tak sanggup hidup
Bila Kau jauh dariku
Ku ingin di pelukMu selalu

HadirMu selalu akan ku tunggu
CintaMu selalu akan ku rindu
Dan tiada lagi batas ruang waktu

Tahukah Kau diriku
Tak sanggup hidup
Bila Kau jauh dariku
Ku ingin di pelukMu selalu

Oh Tuhan tetapkan rasa cintaku ini
Hanya untukMu
Selalu setia selama-lamanya

Tahukah Kau diriku
Tak sanggup hidup
Bila Kau jauh dariku

=================

Jarang-jarang ya lagu spiritual jazzy soul full begitu. Jadi bila Anda selama ini salah menafsirkan lagu tersebut segeralah bertaubat angel.

)* Agak gerepes tapi sip lol-roll

Related Post:

Do you hear what I hear ?

Heh ? nyesel, tau blog ini ada nyesel gw mon !!(baca lebih lanjut...)

03 August 2008

Speedy Happy Hours

Kemarin malam sepulang kondangan setelah selesai menghabiskan semangkok tongseng daging sapi, saya ber-chat ria dengan beberapa orang teman di depan TiPi masih di meja makan. Sangking asiknya, seraya berkonsentrasi mengontrol tarian jempol agar tepat ketukannya, saya hampir-hampir tidak menyadari lagi bahwa TiPi itu ada dan menyala. Tiba-tiba saya mendengar kata-kata "FREE-FREE" dari arah TiPi seketika saya terhenyak dan memalingkan wajah serta perhatian kearah TiPi, yang telihat saat itu hanya Carissa Putri di depan sebuah monitor LCD lalu terdengan tagline "Speed That You can Trust". Sepertinya saya baru saja melewatkan sebuah TVC (television commercial) Telkom Speedy. Dengan sedikit menyesal saya berusaha untuk menanyakan kepada beberapa orang sekitar, tetapi tidak ada tanggapan yang berarti.

Beberapa jam setelah kejadian tersebut tepatnya pukul 03.20 pagi, saya terbangun dari sebuang mimpi yang kurang jelas dan tidak penting jadi saya tidak akan membahasnya disini tongue. Setelah memenuhi panggilan alam (pipis di kamar mandi) saya hendak melanjutkan tidur akan tapi sepertinya kantuk itu telah pergi bersama air seni. Kemudian saya memutuskan untuk menyalakan komputer uzur kesayangan saya (karena cuma satu jadi nggak ada yang laen yang bisa disayang). Tekan tombol swich di CPU, swich di modem ADSL tak lama kemudian saya sudah tersambung ke dunia di mana platform-platform lama telah hancur terhempas kehilangan relevansi (lebay) he..he...

Ya saya tersambung ke jaringan internet menggunakan PC tua ini dengan ISP Telkom Speedy. Setelah melihat blog gurem ini dan beberapa situs lain guna memantau keadaan, saya teringat kejadian malam tadi "FREE, Carissa Putri, iklan TiPi dan Speedy". Tak memberi waktu jam digital untuk berkedip menambah nominal detik saya langsumg mengarahkan browser Firefox ke seitus resmi terlkom Speedy. Setelah melalui beberapa halaman tidak penting akhirnya saya melihat sebuah Breaking News yang berjudul "BEBAS USAGE DARI PUKUL 20.00 HINGGA PUKUL 08.00 PAGI", ada apakah gerangan?!

Setelah memelototi berbagai syarat dan kondisi yang bertubi-tubi sayapun akhirnya mengerti apa yang dimaksud, menurut kesimpulan saya adalah sebagai berikut.

  • Di tengah persaingan ISP yang kian nggak karu-karuan belakangan ini Speedy akhirnya belajar dari kenyataan bahawa hanya menggembar-gemborkan "Cepat yang Bisa Diandalakan" tidaklah cukup, karena atribut yang lebih penting bagi pengguna adalah harga, quota, harga dan quota. Untuk apa lebih cepat bagi pengguna program jatah (quota) jikalau harga tetap (mahal), bila tidak hati-hati malah membuat quota cepat habis.
  • Di sinyalir terlah terjadi eksodus pelanggan Speedy ke beberapa provider lain sehingga harus dilakukan langkah cepat untuk mengambil hati pelanggan yang tersisa, untung-untung mendapat pelanggan baru. Salah satu langkahnya adalah program free usage dari pukul 20.00 sampai dengan 08.00 keesokan harinya lah pastinya (masa' mundur??) yang berlaku pada Divisi Regional II (Jabodetabek & Purwakarta) terhitung sejak 1 Agustus 2008 s.d. 31 Januari 2009.
  • Jadi pada penggunaan dalam range waktu setersebut, pengguna program jatah meteran bandwidth-nya akan diputer lagi [maksudnya??] ya ketika berinternet pada range waktu tersebut meteran bandwidth Anda akan tetap berjalan tetapi pada pukul 09.00 esok harinya meteran akan diputer kembali keasal dimana Anda mulai terkoneksi ke internet melalui Speedy (login).
  • Seperti pepatah lama "waktu adalah pedang", maka berhati-hatilah dengan waktu, agar Anda tidak kering karena ternyata tidak mendapatkan pemutihan, dalam artian bandwidth Anda tersunat maka perhatikanlah waktu Anda memulai koneksi (login) dan menyudahinya (logout). Pastikan seluruh kegiantan tersebut berada di antara range waktu yang telah disepakati (dengan catatatan tidak lebih dari 12 jam, jadi nggak boleh mulai jam 20.05 sampe 20.05 besoknye nggak aci tuh) dengan patokan waktu punya Speedy jadi bukan waktu lokal di kopmputer Anda yang sering telat itu karena batre cmos-nya abis tongue.

PS: Telah saya praktekan dan terbukti berat saya susut 5 kg dalam lima menit, eh ini program apa yah he..he... Enggak koq, kembail ke Speedy betul tuh saya dah coba balik lagi meteran bandwidth-nya horray.


Nah loh apan tuh Fast and Cheap kale he..(baca lebih lanjut...)

01 August 2008

Virgin Mind

He..he.. pada kemana aja nih lama nggak keliatan :p, kebalik ya he..he... Karena satu dan lain hal saya harus menyiapkan sesuatu yang cukup menyita perhatian dan waktu sehingga blog gurem ini agak sedikit terbengkalai.

Dah lama nggak posting tiba-tiba jadi pengen posting masalah seks he..he... biar semangat gitu >:) . Okay posting kali ini seperti tertera pada kategori di atas, akan membahas sebuah isu yang berkaitan dengan seks. Pada intinya posting kali ini akan mengejawantahkan pandangan saya tentang salah satu isu yang cukup sensitip dalam masyarakat kita, yaitu tentang keperawanan. Karena berisi pandangan pribadi saya maka segala sesuatunya berdasarkan udel (dan sekitarnya) saya sendiri, jadi kepada Anda yang hendak membaca, saya harap tidak marah-marah dan menyebarkan aura negatip jikalau kita berseberangan pendapat. Bila ada pendapat lain silakan dituliskan pada bagian komentar post ini dan saya harap dapat tercipta sebuah diskusi yang mesra dan intim he..he... .


Yak kita mulai saja, beberapa hari yang lalu salah seorang teman saya yang sedikit banyak memiliki alur pikiran hampir serupa dengan saya (rada sama gilanya) menanyakan tentang isu virginity di sebuah chat ringan menjelang magrib. Hem... sebenarnya isu tersebut pernah kami bahas beberapa bulan lalu, mungkin karena saat itu saya yang memulai jadi beliau menjawab dengan acuh tak acuh dan kemungkinan besar semua jawaban itu dilakukan di bawah sadar.

Untuk lebih jelasnya saya akan sertakan cuplikan chat tersebut (nama sengaja disamarkan untuk kepentingan penanam modal).

pemuda penuh pesona: eh, semalem jam 2 pagi (malem apa pagi ya?) mantan gue tau" SMS gue
ppp: nanya ke gue: menurut kamu penting gak sih bang virginity itu?
perjaka bersertipikat terakreditasi: kenapa? minta pertanggungjawaban?
ppp: KAGAK!
ppp: :))
pbt: hem trus bilang apaan ??
ppp: intinya gue bilang penting, tapi bukan sesuatu yang gak bisa ditawar
ppp: gitu
pbt: trus dia bilang apaan ?
pbt: apa nggak dilanjutin
ppp: udah sih
ppp: dia bilang temennya lagi ada yang uring"an
pbt: bikin post dong tar gw comment "pertamax he..he..."
ppp: abis lebaran nti temennya itu mau nikah, tapi cowoknya belum taukalo dia udah gak virgin
ppp: najong komen pertamax!:p
pbt: iya tuh bagusnye sih diomongin, yah dengan segala konsekwensinya seh
pbt: tapi keknye co nye harus di tatar dulu he..he..
ppp: iye ye...
pbt: tapi gimana ce jg seh he.he.. ribet 8-}
ppp: kalo lo mau nerima gak yang udah gak pirgin geto? (kayaknya udah pernah dibahas deeeh....)
pbt: iya kan dah pernah kesimpulannye kan yg penting bagi gw "a virgin mind" masih inget nggak ??
ppp: lupak:p
ppp: maksudnya virgin mind tuhg gimana?
ppp: dasar
pbt: jadi gini
ppp: pikirannya tetep perawan gitu?
pbt: jaman kek sekarang kan yah rada susah lah ya kalo terlalu menuntut pa lagi gw di jkt B-)
pbt: yah kalopun nanti istri gw nggak perawan, ya gw tanya jg kenapa bisa nggak perawannya
ppp: yui... kata mantan gue itu 63% cewek di atas 20 taun di jakarta itu udah gak virgin
ppp: (termasuk yang udah nikah dan mbah" sih gue rasa:)))
pbt: trus menurut dia arti keperawanan itu apa
ppp: kalo kata cewek lo ntar karena keadaan dan kondisi gimana?:p
pbt: yah gw nggak tau istri gw nanti tau" dulunye pernah pulang sendirian trus diperkosa di jalan kan kasian kalo gara" begitu nggak ada yg mo nikahin
ppp: gue gak nanya arti keperawanan itu apa ke mantan gue itu
ppp: kalo kata cewek lo ntar karena keadaan dan kondisi gimana?
pbt: yg penting bagi gw istri gw itu nggangep perawan itu penting dan masalah dia perawan atau kagak ya bisa diatur lah
ppp: :-?
pbt: walaupun dia perawan tapi dia ngangap nggak perawan itu lumrah, itu sih masalah kesempatan aja kele he...he...
ppp: paham paham...
pbt: dia nggak dapet kesempatan :))
pbt: jutekan kale =))
pbt: gw malah nggak mau sa ce perawan yg kek gitu
pbt: jelas kan
ppp: ya
pbt: okay cabs dulu ye :D
ppp: ok

Bagaimana? Saya harap dapat dipahami dengan baik ya. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurnag berkenan karena memang tidak saya saring lagi langsung copy-paste aja. Dan kesimpulannya adalah keperawanan itu penting tetapi bukan esensi inti, we have a situation here kalo kata pilem-pilem. Bagi saya pribadi yang lebih menentukan itu adalah mind set yang perawan he...he...

no sex until marrieage

Intense Debate Comments